Rabu, 02 Oktober 2013

Romo Widyo berpartisipasi dalam kebaktian di depan Istana Negara


Romo Widyo berpartisipasi dalam kebaktian di depan Istana Negara thumbnail

 

 

 

 

 

30/09/2013
Romo Widyo (bertopi) dan Pendeta EP Sembiring setelah ibadah di seberang Istana Presiden

Pastor Kepala Paroki Damai Kristus Tambora, Jakarta Barat, Romo Matheus Widyolestari MSC  bersama Jemaat GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia beribadat di seberang Istana Negara.
Romo Widyo ikut ibadah dua mingguan tersebut pada Minggu (29/9), meminta perhatian pemerintah pusat atas penyegelan gedung gereja GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia.
Seperti diberitakan sebelumnya, gereja Paroki Damai Kristus juga pernah diprotes oleh warga Muslim yang didukung kelompok Muslim radikal setelah mereka mendapat informasi bahwa pihak paroki berencana membangun gedung gereja baru, padahal pihak paroki berencana membangun gedung serba guna, bukan gereja.
Dalam sambutannya Romo Widyo menegaskan, bahwa dia akan tetap mendampingi kedua jemaat Gereja ini berjuang menuntut haknya dalam beribadah di gedungnya sendiri yang sah.
“Saya tidak akan meninggalkan saudara-saudara sendirian, karena Tuhan juga tidak pernah meninggalkan kita sendirian,” demikian ungkap Romo Widyo, seperti dilansir satuharapan.com.
“Mungkin kita seringkali dalam hati, lelah berjuang, sudah beberapa tahun di sini, terkena panas dan hujan. Tetapi kita tidak boleh menyerah, karena kekuatan kita adalah dari Tuhan,” lanjutnya.
“Santo Paulus katakan, kalau Tuhan di pihak kita, siapakah lawan kita. Semuanya telah Tuhan selenggarakan, ini adalah proses kehidupan, termasuk saya, diproses, dibentuk, supaya semakin lama semakin kuat,” kata dia yang datang bersama pengurus Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Jakarta Pusat.
Lebih lanjut, Romo Widyo menyampaikan dukungannya terhadap kedua Gereja tersebut. “Tetap berjuang, kepada seluruh yang berkumpul di sini, jemaat GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia, tetap berjuang.  Kami berdoa, kami bersama-sama.  Dan mudah-mudahan … saya tidak akan pernah meninggalkan saudara-saudara sendirian, karena Tuhan juga tidak meninggalkan kita sendirian.  Kita hanya meniru yang Tuhan Yesus lakukan. Itu pula yang kita lakukan”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar